Senin, 26 April 2021

Traveling Murah Bersama Keluarga, Menggunakan Vario Techno 125 Old 2012 Bekasi-Bogor

                                                          Bismillahirrohmanirrohiim

Assalamu'alaikum

Hallo, salam kenal semuanya...^^

    Perkenalkan, saya Takada Tapiono. Takada ragat, Tapiono semangat. Biasa dipanggil dengan nama Miko. Saya seorang ayah berusia 34 tahun. Saya mempunyai 3 orang anak. Anak pertama saya bernama Arfan dan saat ini berusia 6 tahun. Yang kedua berusia 4 tahun, bernama Zahra . Dan yang paling kecil baru berumur 6 bulan, namanya Azzam. Ibu dari ketiga anak lucu tersebut, kami semua biasa memanggilnya: Bunda.

    Bila weekend tiba, kami sering mengadakan Traveling dadakan seadanya sekeluarga, menggunakan Vario Techno 125 Old 2012 kami yang bernama Cherryl. Biasanya berawal dari obrolan sepasang suami istri yang saling mengecek (crosscheck) mood antara satu sama lain. 

      Pada suatu pagi menjelang siang pada hari Sabtu keempat di bulan April 2021 ini, berawal dari lontarkan pertanyaan random yang keluar dariku untuk Istriku: "Pada kepengen kemana-mana gak?", Sejurus kemudian Bunda pun menjawab dengan pertanyaan turunan pada anak-anak: "Asyiik! Anak-anak pada mau ke gunung ga?" Lalu Arfan dan Zahra pun dengan kompak segera menjawab: "Horreee mauu mauuuu". Nah, kalau sudah begini, walaupun panas-panas dibulan puasa pun tetap ringan bagi kami untuk tetap bepergian sembari tetap berpuasa hingga maghrib. Walaupun perjalananannya lumayan jauh dan dalam kondisi terik. Saya, Bunda, dan Arfan tetap berpuasa. Sementara Zahra dan Azzam belum berpuasa. Angin sepoy-sepoy sepanjang perjalan, membuat semuanya terasa begitu indah.

    Singkat cerita sekitar jam 10 pagi setelah perbincangan itupun, Bunda mulai sibuk beres-beres. Memandikan Azzam, menyiapkan baju dan peralatan mandi kedalam satu tas, mengikat bantal kecil di stang kemudi Cherryl, dll. Setelah siap semuanya, kami semua berangkat jam 10.45 siang. Melalui jalur Setu-Cileungsi-Citeurep-Sentul Bogor. Sepanjang perjalanan kami isi dengan suka ria bercengkrama, sesekali menggoda Abang Arfan, disaat yang lain menggoda Kakak Zahra, dalam waktu yang sama tetap wajib fokus dalam berkendara dan safety riding. 

    "Allohul Kaafi Robbunal Kaafi, Qosadnal Kaafi Wajadnal Kaafi, Likullil Kahfi Kaafanal Kaafi, Wani'mal Kaafi Alhamdulillah"_terus menerus dilantunkan Kakak Zahra yang duduk didepanku dan Abang Arfan yang duduk dibangku rotan tambahan. Bunda membersamai sholawatan ceria dari belakang sambil menggendong dan menutupi wajah Azzam agar tidak kepanasan. Tak lupa sambil membantu suaminya mengamati jalan (Ngenekin ^^). Sesekali ayahnya yang jiwa mudanya tlah menua ini menyanyikan tanpa sengaja menyanyikan lirik loss dol-nya Denny Caknan, namun seketika di rem oleh Kakak Zahra: "Allohul Kaafi aja ayah!". "Ok Deh!" sahutku sambil terus mengayuh Burio kami yang bernama Cherryl ini. Sementara itu si Cherryl tetap fokus membelalang tempurkan dirinya, mengantarkan kami kemanapun selama ini, dengan bintang jasa tertinggi di hati kami hingga sampai ke tujuan.

    Waktu menunjukkan pukul 12.10 ketika kami tiba di sebuah Resort yang ada di kawasan Palm Hill Sentul ini. Jika dari arah bekasi, Pintu masuk sirkuit sentul ada di sebelah kiri. Banyak terlihat patung Kuda di pintu masuknya. Terus masuk saja lurus hingga melewati Stadion Balap Sentul, terus keluar pos penjagaan ambil kiri, hingga melewati jembatan sungai, lurus terus mengikuti jalan yang hanya satu-satunya itu. Nama Resortnya adalah Kampoeng Abdi. Tempatnya sederhana, Jalur masuknya terpencil dan tersembunyi di area perkebunan singkong, tapi kamar penginapannya mempunyai view Sirkuit Sentul, komplit dengan soundtrack-nya. Sound = Suara, Track = Trek-trekan, Suara motor meraung-raung gas poll khas trek trekan ala-ala Moto GP. Suasananya adem, tapi hawanya panas. Tapi lumayan sejuk kala sesekali ada angin semilir menyapa. Airnya keruh kecoklatan dan juga tidak dingin. Mungkin karena masih jauh dari area Puncak, Bogor. View di depan kamar yang kami sewa ada langsung terhampar kolam renang 1 petak, dengan 2 variasi kedalaman untuk anak-anak. Kurang lebih 50cm, dengan 2 model perosotan dan 1 ember raksasa auto tumpah yang menghadap ke bilik-bilik kamar penginapan.

    Dulu, kesan pertama datang ke Resort Kampoeng Abdi ini adalah mewah. Pertama masuk area resort ini akan disambut oleh seorang bapak penjaga keamanan dengan baju bebas yang akan membukakan portal. Kemudian selanjutnya diarahkan ke ruang Resepsionis. Ruang penerima tamu sekaligus registrasi ini sederhana namun terkesan mewah bagi saya yang ndeso ini. Dekorasi dan pernak-perniknya unik, antik dan modern tertata apik disana. Ada Miniatur Kapal, Miniatur Badak, Ada Dakon, bersama sofa empuk yang nyaman ada juga satu set kursi pijat listrik yang dapat digunakan dan dioperasikan gratis bagi siapa saja yang berkunjung. 

    Kini, kesannya pun masih sama, mewah dan worthed. Terutama karena keberadaan kursi pijat listrik itu. Sangat pas tentunya bagi saya yang datang kemari dengan menempuh perjalanan darat diatas jok Cherryl. Sangat pas juga bagi Bunda yang punggungnya sedari tadi membungkuk karena beban si kecil Azzam dalam gendongannya sepanjang perjalanan. Bunda, Arfan, dan Zahra bergantian menikmati pijatan kursi listrik sembari menunggu saya menyerahkan administrasi kelengkapan sebelum menginap, yaitu menunjukkan KTP asli dan menitipkan uang deposit sejumlah 100K rupiah. Sementara bergantian dengan Bunda dan Abangnya, Zahra terlihat asik bermain Dakon.

    Kali ini saya check-in menggunakan aplikasi Agoda. Saya mendapat harga 163K rupiah di aplikasi ini untuk satu kamar dengan Twin Bed. Sebelumnya saya menginap disini menggunakan aplikasi Red Doors. Kala itu saya mendapat harga 214K rupiah. Perbedaan budget diantara kedua aplikasi tersebut hingga 51K rupiah, lumayan bisa sedikit lebih hemat dengan menggunakan aplikasi Agoda. Sementara disaat yang sama saya cek di Red Doors masih tetap di kisaran 214K untuk booking kedua. Untuk price list yang tertera harga offline / bayar ditempatnya adalah Rp 350K.

    Oh iya, jika booking via aplikasi, Kampoeng Abdi memberikan fitur terbatas hanya pada kamar saja, tidak termasuk makan sahur. Juga untuk fasilitas lain seperti: kolam renang, wahana anak mandi bola, dan Flying fox, dikenakan biaya masuk tambahan. Harga saat weekend adalah sebagai berikut: Kolam renang Rp 25K, Mandi bola Rp 15K, Flying fox Rp 20K.

    Sementara itu dulu yah... Maaf jika ada kesalahan penyampaian dan kurang akuratnya informasi. Besok InsyaAllah dilanjutkan lagi editnya di sela-sela kesibukan yang ada, sembari mencoba menuliskan kembali apa yang telah terjadi, dan kiranya informasi apa yang perlu dibagikan^^.


Wassalamu'alaikum 

Takada Tapiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar